Baiklah, berikut ini akan saya perkenalkan rangkaian festival/acara di Jepang selama satu tahun yang di mulai dari bulan April.
Festival boneka Hina (Hinamatsuri) yang jatuh pada tanggal 3 Maret
merupakan perayaan tahunan untuk anak perempuan, sedangkan tanggal 5 Mei
adalah perayaan tahunan untuk mendoakan kebahagiaan anak laki-laki.
Kalau cucu pertama yang lahir adalah anak laki-laki, maka kakek nenek
atau orang tuanya memberi hadiah berupa *Koinobori, dan mengibarkannya
di area sekitar rumahnya untuk menyambut perayaan tango no sekku. Selain
itu juga memajang setelan baju besi dan tutup kepala atau kabuto di
rumahnya.
*Koinobori : umbul-umbul yang bergambar ikan karper yang dibuat dari kain atau kertas.
Festival Tanabata yang ada di Jepang didasarkan pada Tanabata yang di bawa dari Cina pada zaman Nara, kemudian disatukan dengan festival yang sudah ada di Jepang hingga jadilah Tanabata ala Jepang seperti yang bisa dilihat sekarang.
Di Jepang ada kepercayaan bahwa sepasang kekasih di langit malam hari yaitu putri Orihime (putri rajut) dan Hikoboshi yang karena tidak bisa saling menikah, dipisahkan oleh dewa dan hanya diberi kesempatan bertemu satu tahun satu kali pada hari ke tujuh dan bulan ke tujuh. Mereka bisa bertemu dengan mnyeberangi sebuah sungai yang luas dan panjang yang di kenal dengan nama Ama no Gawa (Milky way atau Bimasakti).
Pada waktu festival Tanabata ini ada tradisi menulis sebuah permohonan pada *Tanzatsu/secarik kertas dan menggantungkannnya pada batang pohon bambu yang diberi nama Sasa. Asal mulanya konon putri Orihime pekerjaannnya menjahit. Dalam rangka memuliakan sang putri muncul tradisi mendoakan sang putri agar pandai menjahit dan merajut baju. Memasuki zaman Edo, mulai ada permohonan untuk bisa pandai dalam bidang shodo (kaligrafi) dan kesenian. Saat ini, tidak hanya untuk shodo dan menjahit saja tetapi permohonan/harapan dalam bentuk apapun bisa dituliskan pada secarik kertas dan digantungkan pada batang pohon bambu.
*Tanzatsu:kertas yang dipotong kecil memanjang, kertas ini dahulu dipakai pada waktu menulis Tanka atau Haiku.
Musim panas di Jepang berarti pesta kembang api.Teknik menembakkan kembang api ke udara ini salahsatu kelebihan Jepang yang dibanggakan pada dunia. Oleh karena itu sudah tentu ingin dipertontonkan kepada teman dari luar Jepang. Mau menonton pesta kembang api di Tokyo? Di tepi sungai Sumida/Sumidagawa lah tempatnya!
Puisi tentang alam musim panas tidak lain adalah festival musim
panas. Dengan memakai *Yukata bagi perempuan dan memakai *Jinbe bagi
laki-laki, mereka pergi menikmati pekan raya dan Bon odori. Asal mula
festival musim panas ini adalah petani daerah melepas lelah setelah
bekerja di sawah, sedangkan pihak kota mengadakan festival ini untuk
menghalau penyakit.
*Yukata:salah satu jenis kimono Jepang, teksturnya lebih tipis daripada kimono, enak dipakai pada musim panas.
*Jinbe:pakaian Jepang yang biasa dipakai oleh orang laki-laki, bagian bawahnya berupa celana pendek.
Pelaksanaan festival Obon ini tiap tahun mengalami perbedaan tetapi biasanya mulai tanggal 13 Agustus sampai tanggal 15 Agustus dan hari itu libur nasional selama tiga hari. Sama halnya dengan tahun baru, pada jam-jam sibuk ada kemacetan lalu lintas,kereta(Shinkansen),pesawat karena mereka mudik ke kampung halaman. Hari itu karena banyak juga toko yang tutup, silakan mengkonfimasi sebelumnya.
MUSIM GUGUR
Perayaan ini ditujukan untuk mendoakan pertumbuhan sang anak yang berusia 3 tahun dan 7 tahun untuk anak perempuan, sedangkan untuk anak laki-lakinya yang berusia 5 tahun. Pada hari itu, mereka dipakaikan baju terbagusnya kemudian diajak pergi mengunjungi kuil dan didoakan untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
Anak-anak yang sedang merayakan shici-go-san menerima sebuah chitoseame /permen dengan harapan anak bisa berumur panjang. Dan kantong tempat chitoseame/permen tersebut bergambar Tsuru-Kame (burung bangau-penyu) dan Shou-chiku-bai (pinus-bambu-prem) yang dipercaya sebagai jimat yang bisa mendatangkan keberuntungan atau kemujuran.
Agama kristen tidak begitu melekat di Jepang, tetapi seperti negara-negara lain pada umumnya, hari natal menjadi satu perayaan yang cukup besar. Bagi orang Jepang memaknai perayaan natal ini lebih cenderung pada berpesta dan berkumpul dengan teman atau berkencan dengan pacar daripada berkumpul bersama keluarga atau mengadakan pesta keluarga.
Tanggal 31 Desember adalah hari Ohmisoka (malam tahun baru). Saya pikir masing masing negara punya tradisi yang bervariasi dalam menyambut datangnya tahun baru. Kalau menyebut Ohmisoka yang terpikirkan adalh “Kohaku Uta Gassen” (acara mebarung musik malam tahun baru yang di produksi oleh NHK Jepang) dan Toshikoshi soba.
Yang dimaksud Toshikoshi soba adalah makan soba/mie Jepang dengan harapan bisa berumur panjang seperti halnya wujud mie yang panjang. Selama tiga hari mulai tanggal 1 Januari sampai tanggal 3 Januari hari libur. Masakan keunggulan tahun baru adalah *Ozoni dan *Osechi.
Pada hari pertama di tahun baru orang Jepang mendatangi kuil (kuil Shinto), bersyukur atas satu tahun yang telah berlalu dan berdoa supaya dapat melewati satu tahun ke depan dengan tenang dan damai.Itulah namanya “Hatsumoude”
*Ozoni :masakan berkuah yang berisi mochi. Alat dan bumbu yang dipakai berbeda-beda tergantung keluarga dan daerah sehingga menjadi masakan yang mencerminkan tradisi dan keistimewaan daerah.
*Osechi :telur ikan, makanan manis, ganggang/sejenis rumput laut gulung, sayur-sayuran, dan lain-lain sebagai petanda baik, itu semua masakan yang bisa tahan lama, dimasukkan ke dalam Juubako (kotak kayu bersusun), di makan bersama seluruh anggota keluarga selama perayaan tahun baru. Lauk pauknya terpisah-pisah dan memiliki makna masing-masing.
Meskipun perayaan tahun baru sudah selesai, namun perayaan di bulan Januari belum habis. Yaitu ada hari kedewasaan. Perempuan mengenakan kimono Furisode , laki laki mengenakan *Hakama atau setelan jas, kemudian pergi mengikuti upacara orang dewasa. Orang muda yang mencapai usia 20 tahun berkumpul di aula atau gedung pertemuan daerahnya masing-masing untuk upacara kedewasaan.
Masingãžmasing negara mungkin juga mempunyai hari perayaan kedewasaan. Sedangkan di Jepang perayaan kedewasaan aslinya jatuh pada tanggal 15 Januari. Tetapi saat ini supaya bisa libur berturut-turut diadakan pada minggu ke-dua di bulan Januari. Harinya berubah tergantung tahun saat itu.
*Furisode : kimono berlengan panjang yang hanya dikenakan oleh orang perempuan yang belum menikah, setelah menikah lengan panjang kimono itu dipendekkan.
*Hakama : pakaian yang menutup setengah badan ke bawah seperti celana panjang yang longgar.
Hinamatsuri artinya festival boneka Hina. Yaitu festival yang ditujukan kepada anak perempuan dan mendoakan anak perempuan agar bisa tumbuh dengan baik dan hidup bahagia. Festival ini disebut juga festival tahunan bunga Momo. Pada waktu itu memajang boneka Hina dan merayakannya dengan makan masakan seperti sup kerang besar atau Chirashi-zushi.
MUSIM SEMI
Menikmati bunga sakura (hanami)
Bunga sakura adalah bunga kebangsaan negara Jepang. Mulai mekarnya bunga sakura ini untuk tiap daerah tidak sama, sedangkan untuk daerah Tokyo dan sekitarnya mulai bisa melihat bunga sakura kira-kira pada akhir bulan Maret atau awal bulan April. Kalau berbicara tentang musim semi, tidak bisa lepas dari tradisi menikmati bunga sakura yang tengah bermekaran dengan duduk di bawah pohon sakura sambil ngobrol, makan, minum bersama keluarga atau teman. Tradisi ini di sebut hanami.Awal bulan April,upacara penerimaan murid baru dan karyawan baru
Dalam keindahan mekarnya bunga sakura, bulan April menjemput tahun yang baru dengan penuh cita-cita untuk satu tahun ke depan. Bulan April sebagai awal tahun di Jepang merupakan kekhasan negeri sakura ini. Dan pada bulan ini, masa mulai masuk sekolah ataupun masuk kerja.Golden week
Pada bulan Mei, di Jepang ada hari libur resmi selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal 3 Mei diperingati sebagai hari konstitusi (Kenpo kinenbi), kemudian tanggal 4 Mei diperingati sebagai hari lingkungan hidup (Midori no hi), dan selanjutnya tanggal 5 Mei diperingati sebagai hari anak (Kodomo no hi). Tetapi jika pada tanggal 29 April yang diperingati sebagai hari Showa (Showa no hi) diikuti hari sabtu dan hari minggu yang memang hari libur, maka akan menjadi hari libur yang sangat panjang mulai dari tanggal 29 April sampai tanggal 5 Mei. Itulah Golden Week di Jepang. Waktu itu lalu lintas,kereta,dan pesawat menjadi padat karena banyak orang yang pergi melancong atau pulang kampung.Perayaan anak laki-laki (tango no sekku), tanggal 5 Mei
*Koinobori : umbul-umbul yang bergambar ikan karper yang dibuat dari kain atau kertas.
TSUYU(musim hujan), bulan Juni-Juli
Jepang, negara yang kaya akan empat musimnya, antara bulan Juni-bulan Juli masa-masa sering turun hujan karena pengaruh gelombang udara musim hujan (bertemunya masa udara panas dan masa udara dingin). Jika dibandingkan dengan negara lain, gambaran musim hujan di Jepang bukan hujan yang deras seperti umumnya hujan, tetapi hujan rintik-rintik yang berlangsung lama bahkan bisa sampai satu hari penuh turun hujan. Pada waktu menyebut tyusu, kemilauan bunga Ajisai pun trrpikirkan lebih dari hanya sekedar tetesan air hujan.MUSIM PANAS
Tanabata, tanggal 7 juli
Festival Tanabata yang ada di Jepang didasarkan pada Tanabata yang di bawa dari Cina pada zaman Nara, kemudian disatukan dengan festival yang sudah ada di Jepang hingga jadilah Tanabata ala Jepang seperti yang bisa dilihat sekarang.
Di Jepang ada kepercayaan bahwa sepasang kekasih di langit malam hari yaitu putri Orihime (putri rajut) dan Hikoboshi yang karena tidak bisa saling menikah, dipisahkan oleh dewa dan hanya diberi kesempatan bertemu satu tahun satu kali pada hari ke tujuh dan bulan ke tujuh. Mereka bisa bertemu dengan mnyeberangi sebuah sungai yang luas dan panjang yang di kenal dengan nama Ama no Gawa (Milky way atau Bimasakti).
Pada waktu festival Tanabata ini ada tradisi menulis sebuah permohonan pada *Tanzatsu/secarik kertas dan menggantungkannnya pada batang pohon bambu yang diberi nama Sasa. Asal mulanya konon putri Orihime pekerjaannnya menjahit. Dalam rangka memuliakan sang putri muncul tradisi mendoakan sang putri agar pandai menjahit dan merajut baju. Memasuki zaman Edo, mulai ada permohonan untuk bisa pandai dalam bidang shodo (kaligrafi) dan kesenian. Saat ini, tidak hanya untuk shodo dan menjahit saja tetapi permohonan/harapan dalam bentuk apapun bisa dituliskan pada secarik kertas dan digantungkan pada batang pohon bambu.
*Tanzatsu:kertas yang dipotong kecil memanjang, kertas ini dahulu dipakai pada waktu menulis Tanka atau Haiku.
Pesta Kembang Api, bulan Juli~Agustus
Musim panas di Jepang berarti pesta kembang api.Teknik menembakkan kembang api ke udara ini salahsatu kelebihan Jepang yang dibanggakan pada dunia. Oleh karena itu sudah tentu ingin dipertontonkan kepada teman dari luar Jepang. Mau menonton pesta kembang api di Tokyo? Di tepi sungai Sumida/Sumidagawa lah tempatnya!
Festival musim panas
*Yukata:salah satu jenis kimono Jepang, teksturnya lebih tipis daripada kimono, enak dipakai pada musim panas.
*Jinbe:pakaian Jepang yang biasa dipakai oleh orang laki-laki, bagian bawahnya berupa celana pendek.
Obon, tanggal 15 Agustus
Negara Jepang yang kental dengan ajaran agama budha melahirkan festival yang berkaitan dengan agama Budha, yaitu festival obon. Festival ini diadakan pada tanggal 15 Agustus dengan tujuan menjemput datangnya arwah para leluhur untuk tinggal bersama beberapa hari. Keluarga pun berkumpul dan menyiapkan segala sesuatunya seperti makanan atau sesajen.Pelaksanaan festival Obon ini tiap tahun mengalami perbedaan tetapi biasanya mulai tanggal 13 Agustus sampai tanggal 15 Agustus dan hari itu libur nasional selama tiga hari. Sama halnya dengan tahun baru, pada jam-jam sibuk ada kemacetan lalu lintas,kereta(Shinkansen),pesawat karena mereka mudik ke kampung halaman. Hari itu karena banyak juga toko yang tutup, silakan mengkonfimasi sebelumnya.
MUSIM GUGUR
Tsukimi (memandang bulan), pertengahan bulan September
Pada waktu itu memajang Susuki (alang-alang) dan Dango(kue bola). Dan pada tanggal 15 Agustus diadakan perayaan menikmati bulan purnama sebagai rasa syukur atas panen di musim gugur.Kouyou (daun-daun kuning-merah), sekitar bulan November
Musim semi identik dengan bunga sakura, sedangkan musim gugur identik dengan Kouyou. Sebelum daun-daun berguguran, daun pohon maple atau Momiji berwarna kuning dan merah terlebih dahulu. Di daerah pinggiran kota Tokyo tepatnya di Kamakura sangat terkenal dengan pemandangan momiji ini. Selain itu juga bisa menikmati keindahan momiji di kuil Meiji Jingu yang berada di Tokyo.Shichi-go-san, bulan November
Perayaan ini ditujukan untuk mendoakan pertumbuhan sang anak yang berusia 3 tahun dan 7 tahun untuk anak perempuan, sedangkan untuk anak laki-lakinya yang berusia 5 tahun. Pada hari itu, mereka dipakaikan baju terbagusnya kemudian diajak pergi mengunjungi kuil dan didoakan untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
Anak-anak yang sedang merayakan shici-go-san menerima sebuah chitoseame /permen dengan harapan anak bisa berumur panjang. Dan kantong tempat chitoseame/permen tersebut bergambar Tsuru-Kame (burung bangau-penyu) dan Shou-chiku-bai (pinus-bambu-prem) yang dipercaya sebagai jimat yang bisa mendatangkan keberuntungan atau kemujuran.
MUSIM DINGIN
Hari natal, tanggal 24-25 Desesember
Agama kristen tidak begitu melekat di Jepang, tetapi seperti negara-negara lain pada umumnya, hari natal menjadi satu perayaan yang cukup besar. Bagi orang Jepang memaknai perayaan natal ini lebih cenderung pada berpesta dan berkumpul dengan teman atau berkencan dengan pacar daripada berkumpul bersama keluarga atau mengadakan pesta keluarga.
Toshikoshi oshogatsu-tahun baru, 31 Desember-3Januari
Tanggal 31 Desember adalah hari Ohmisoka (malam tahun baru). Saya pikir masing masing negara punya tradisi yang bervariasi dalam menyambut datangnya tahun baru. Kalau menyebut Ohmisoka yang terpikirkan adalh “Kohaku Uta Gassen” (acara mebarung musik malam tahun baru yang di produksi oleh NHK Jepang) dan Toshikoshi soba.
Yang dimaksud Toshikoshi soba adalah makan soba/mie Jepang dengan harapan bisa berumur panjang seperti halnya wujud mie yang panjang. Selama tiga hari mulai tanggal 1 Januari sampai tanggal 3 Januari hari libur. Masakan keunggulan tahun baru adalah *Ozoni dan *Osechi.
Pada hari pertama di tahun baru orang Jepang mendatangi kuil (kuil Shinto), bersyukur atas satu tahun yang telah berlalu dan berdoa supaya dapat melewati satu tahun ke depan dengan tenang dan damai.Itulah namanya “Hatsumoude”
*Ozoni :masakan berkuah yang berisi mochi. Alat dan bumbu yang dipakai berbeda-beda tergantung keluarga dan daerah sehingga menjadi masakan yang mencerminkan tradisi dan keistimewaan daerah.
*Osechi :telur ikan, makanan manis, ganggang/sejenis rumput laut gulung, sayur-sayuran, dan lain-lain sebagai petanda baik, itu semua masakan yang bisa tahan lama, dimasukkan ke dalam Juubako (kotak kayu bersusun), di makan bersama seluruh anggota keluarga selama perayaan tahun baru. Lauk pauknya terpisah-pisah dan memiliki makna masing-masing.
Seijin no hi (Hari kedewasaan), senin ke-dua di bulan Januari
Meskipun perayaan tahun baru sudah selesai, namun perayaan di bulan Januari belum habis. Yaitu ada hari kedewasaan. Perempuan mengenakan kimono Furisode , laki laki mengenakan *Hakama atau setelan jas, kemudian pergi mengikuti upacara orang dewasa. Orang muda yang mencapai usia 20 tahun berkumpul di aula atau gedung pertemuan daerahnya masing-masing untuk upacara kedewasaan.
Masingãžmasing negara mungkin juga mempunyai hari perayaan kedewasaan. Sedangkan di Jepang perayaan kedewasaan aslinya jatuh pada tanggal 15 Januari. Tetapi saat ini supaya bisa libur berturut-turut diadakan pada minggu ke-dua di bulan Januari. Harinya berubah tergantung tahun saat itu.
*Furisode : kimono berlengan panjang yang hanya dikenakan oleh orang perempuan yang belum menikah, setelah menikah lengan panjang kimono itu dipendekkan.
*Hakama : pakaian yang menutup setengah badan ke bawah seperti celana panjang yang longgar.
Setsubun, tanggal 3 Februari
Sebelum hari pertama musim semi, ada sebuah tradisi untuk membuang kejahatan dengan cara menaburkan kacang dele sambil meneriakkan “oni wa soto, fuku wa uchi” (kejahatan ke luar, kebahagiaan ke dalam). Biasanya juga makan kacang dele dalam jumlah yang sama dengan usianya. Selain itu juga ada tradisi makan sushi Ehouo-maki. Pada waktu makan sushi Ehou-maki biasanya makan sambil menghadap ke arah mata angin tempat bersemayamnya dewa. Tiap tahun arahnya berbeda, kemudian saat makan tidak boleh berbicara, jika berbicara konon keberuntungannya akan menjauh.Hari valentine, tanggal 14 Februari
Perayaan hari valentine telah menyebar di seluruh dunia. Tradisi di Jepang pada perayaan ini, perempuan memberikan coklat kepada laki-laki. Namun, tidak hanya kepada pacar tetapi juga bisa kepada seorang teman atau kepada orang kantor.Hinamatsuri, tanggal 3 Maret
Hinamatsuri artinya festival boneka Hina. Yaitu festival yang ditujukan kepada anak perempuan dan mendoakan anak perempuan agar bisa tumbuh dengan baik dan hidup bahagia. Festival ini disebut juga festival tahunan bunga Momo. Pada waktu itu memajang boneka Hina dan merayakannya dengan makan masakan seperti sup kerang besar atau Chirashi-zushi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar